Dion
Wijaya (9962867852)
Abstrak
Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui kandungan kadar tanin pada tumbuhan meniran dan
tumbuhan jambu biji sebagai obat diare. Selain itu untuk mengetahui mana yang
lebih efektif untuk dijadikan obat diare, dengan cara perbandingan. Penelitian
ini dilakukan pada tanggal 1 Oktober 2012 – 9 November 2012, penelitian ini
dilakukan di laboratorium SMA Lazuardi GIS. Penelitian ini dilakukan dengan
cara eksperimen. Variabel bebas dari karya ilmiah ini adalah tumbuhan meniran
dan tumbuhan jambu biji. Sedangkan variabel terikat dari karya ilmiah ini
adalah kadar tanin. Setelah dilakukan penelitian, hasil yang didapatkan adalah
kandungan yang terdapat pada tumbuhan meniran lebih besar kandungan taninnya
dibandingkan dengan tumbuhan jambu biji. Maka tumbuhan meniran lebih efektif
dalam pengobatan diare.
Kata Kunci: Tumbuhan Meniran, Tumbuhan
Jambu Biji, Tanin, Kandungan, Diare
1. Pendahuluan
Diare merupakan penyakit yang
banyak di derita oleh banyak masyarakat. Diare adalah penyakit yang menyebabkan
frekuensi buang air besar lebih dari tiga kali sehari dengan konsistensi lebih cair sampai seperti air. Lingkungan
yang kurang sehat juga membuat penyakit diare ini lebih mudah menyebar.
Sehingga, masyarakat sering mengalami penyakit ini.
Obat yang sering digunakan oleh
masyarakat untuk menyembuhkan penyakit diare adalah obat yang mengandung bahan
kimia, sebagai contoh obat berbahan kimia yakni Diapet. Obat berbahan kimia
biasanya mempunyai efek samping dan terkadang ada beberapa jenis organ yang
tidak dapat menerima efek obat tersebut. Untuk itu, perlu adanya pengganti dari
obat yang berbahan kimia tersebut. Salah satunya adalah menggunakan obat-obatan
herbal. Obat herbal adalah obat yang dibuat dari bahan dasar tumbuh-tumbuhan.
Salah satu contoh obat herbal yang bisa menyembuhkan penyakit diare adalah
Xamthone.
Menurut beberapa penelitian bahwa
obat herbal yang bisa digunakan untuk obat diare adalah tumbuhan yang
mengandung senyawa tanin. Salah satu tumbuhan yang mengandung tanin adalah
tumbuhan meniran dan tumbuhan jambu biji. Tumbuhan Meniran (Phyllanthus niruri) adalah tumbuhan yang
tumbuh dengan liar. Sehingga mudah dicari. Tumbuhan jambu biji (Psidium guajava L) adalah tumbuhan yang
tumbuh di tanah yang gembur maupun liat, tumbuhan jambu ini juga dapat tumbuh
dengan liar.
Dibandingkan
dengan tumbuhan lain, daun meniran dan daun jambu biji memiliki kadar tanin
yang cukup tinggi. Sehingga,berdasarkan masalah di atas, peneliti ingin
membandingkan kandungan zat tanin dalam tanaman meniran dan tanaman jambu biji
sebagai indikator dalam menyembuhkan penyakit diare.
2. Metodologi Penelitian
Penelitian dari
karya ilmiah ini menggunakan metode eksperimen. Yakni penelitian akan men gekstrak
sari dari tumbuhan meniran dan tumbuhan jambu biji untuk dibandingkan dari segi
kandungan tanin dari masin-masing tumbuhan.
Variabel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat.
Dimana variabel bebas dari karya ilmiah ini adalah tanaman yang dipilih.
Tanaman yang dipilih dapat diubah menjadi tanaman yang lain. Sementara itu,
variabel terikat dari karya ilmiah ini adalah kandungan yang terdapat didalam
tumbuhan yang dipilih, yakni adalah kandungan tanin. Penelitian
ini dilakukan pada tanggal 1 Oktober 2012 - 9 November 2012.
Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : Gelas ukur,
Pipet, Gelas piala, Kaca arloji, Blender, Hotplate, Magnetic stirring. Kulkas,
Oven, Labu takar, Gunting, Selotip. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:Daun meniran, Daun jambu biji, Aquades, Bubuk gelatin, Bubuk kaolin,
Bubuk KMnO4, Bubuk Na2C2O4, Larutan H₂SO₄, Larutan asam
sulfat, Larutan garam Na-Khloridajenuh, Larutan garam jenuh, Larutan
indigokarmin, Alumunium Foil, Kertas saring. Tahap dalam penelitian ini adalah:
1.
Pembuatan
larutan 0,1 Mol KMnO4
-
Ditimbang
KMnO4 sebanyak 3,2 g, kemudian dilarutkan dalam 1 liter aquades.
-
Dididihkan
selama 10-15 menit untuk mengusir semua oksigen yang terlarut, kemudian
disimpan selama 1 malam.
-
Kemudian
disaring dengan kertas saring dan diencerkan sampai 1 liter dengan aquades,
penyimpanan dalam gelas piala dan disimpan ketempat yang gelap.
2.
Standarisasi
KMnO4
- Ditimbang 0,3 g Na2C2O4 murni yang telah
dikeringkan pada suhu 105C, dimasukkan kedalam 250 ml H2SO4 (1:19) yang telah
dididihkan selama 10 menit.
- Setelah
larut semua kemudian dititrasi dengan larutan KMnO4 yang akan distandardisasi
sampai warna yang timbul Nampak akan hilang (lebih kurang dibutuhkan 34 ml
larutan KMnO4).
- Dipanaskan lagi sampai hampir mendidih, lalu
titrasi diteruskan perlahan-lahan sampai timbul warna jambon yang dapat
bertahan selama 30 detik.
- Untuk lebih teliti dilakukan titrasi
blanko (250 ml asamsulfat 1:19 tanpa penambahan Na-oksalat) dengancara yang
sama. Biasanya kebutuhan larutan KMnO4 untuk titrasi blanko ini tidak kurang
dari 0,05 ml. kebutuhan larutan KMnO4
adalah jumlah KMnO4 pada titrasi pertama dikurangi dengan titrasi
blanko.
Normalitas KmnO4
= g Na-oksalat/0,067007nx ml KmnO4
3.
Larutan
gelatin
Sebanyak 25 g
gelatin dicampur dengan 500 ml larutan garam Na-khlorida jenuh, dipanaskan
sampai gelatin larut semua. Setelah dingin ditambah larutan garam jenuh sampai
volume 1 liter.
4.
Penentuan
Senyawa Tanin
Metoda Lowenthal – procter
-
Sebanyak
5 g bahan yang telah ditumbuk halus ditambah 400 aquades kemudian didihkan
selama 30 menit
-
Setelah
didinginkan dimasukkan ke dalam labu takar 500 ml dan ditambah aquades sampai
tanda, lalu disaring ( filtrat 1)
-
Diambil
10 ml filtrate ditambah 25 ml larutanin digokarmin dan 750 ml aquades.
Selanjutnya dititrasi dengan larutan KMn04 0,1 N, sampai warna kuning emas,
misal diperlukan A ml
-
Diambil
100 ml filtrat 1 ditambah berturut-turut
50 ml larutan gelatin, 100 ml larutan garam asam, 10 g kaolin powder. Selanjutnya digojog kuat-kuat
beberapa menit dan disaring (filtrat 2)
-
Diambil
25 ml filtrat II, dicampur dengan larutan indigokarmin sebanyak 25 ml dan
aquades 750 ml. Kemudian dititrasi dengan larutan KmnO4 0,1 N, Misal dibutuhkan
B ml.
-
Standarisasi
larutan KmnO4 dengan Na-oksalat
Perhitungan :
1 ml KmnO4 0,1 N = 0,00416 g tanin
Kadar tanin = (50 A-50B) X N/0,1x 0,004165
N =
Normalitas \KMnO4
3. Hasil dan Pembahasan
Dari hasil penelitian didapatkan
bahwa tumbuhan meniran mempunyai kadar tanin 2,9 % sedangkan jambu biji sebesar
1,25 %. Hal ini tidak bersesuaian dengan hipotesis awal dimana kadar tanin pada
jambu lebih banyak dibandingkan dengan meniran. Hipotesis
tersebut dilandaskan berdasarkan
literatur yang disebutkan bahwa daun jambu mempunyai
kadar tanin sebesar 17%. Namun,
pada kenyataannya tidak demikian, kadar tanin dari jambu
biji yang didapat hanya 1,25 %. Beberapa
penyebabnya antara lain adalah titrasi yang dilakukan pada sampel hanya satu kali pengulangan, Sementara itu, seharusnya titrasi
dilakukan sebanyak tiga kali pengulangan agar hasilnya lebih valid. Selain itu, kualitas dari ekstrak jambu biji sendiri kemungkinan kurang
baik, mungkin disebabkan oleh pemanasan suhu yang tinggi. Sehingga, hal
tersebut memungkinkan adanya beberapa zat tanin yang hilang.
Rangkaian prosedur percobaan
pencarian kadar tanin, mula-mula dengan pembuatan reagennya
secara sendiri dimulai dari pembuatan KMnO4 0,1
N untuk menguji kevalidan
konsentrasinya, lalu menstandardisasi larutannya dengan
natrium oksalat, Standardisasi ini berguna untuk mengetahui
konsentrasi yang terdapat pada larutan KMnO4.
Dari hasil penelitian ini dapat
ditarik kesimpulan bahwa daun meniran akan lebih bisa menyembuhkan diare. Hal
ini dapat dilihat dari kadar tanin yang lebih besar daripada kadar tanin dari
daun jambu biji. Kandungan tanin dapat menyembuhkan atau memperlambat
kemungkinan terjadinya penyakit diare. Mekanisme
penghambatan diare oleh senyawa tanin kurang lebih seperti ini.
Senyawa tanin
biasa dijadikan obat herbal. Hal ini dilihat dari fungsinya yakni dapat
menghambat pertumbuhan bakteri. Sehingga penyakit diare yang disebabkan oleh
bakteri akan dihambat pertumbuhannya oleh zat tanin yang fungsinya sebagai
penghambat bakteri.
4. Kesimpulan
Dalam
penyelesaian karya ilmiah
ini telah disebutkan
kandungan dari masing-masing
tumbuhan, baik dari tumbuhan
meniran (Phyllanthusniruri) maupun
dari tumbuhan jambu
biji (Psidiumguajava
L). Berdasarkan hasil
penelitian dan pembahasan
dalam karya ilmiah
ini, Dapat disimpulkan bahwa kandungan tanin
yang terdapat pada tumbuhan meniran
lebih banyak dibandingkan kandungan tanin
yang terdapat pada tumbuhan jambu biji.
Maka tumbuhan meniran
lebih efektif dalam pengobatan penyakit diare dibandingkan dengan tumbuhan
jambu biji.
5. Saran
Pada penelitian yang selanjutnya,
penulis
diharapkan untuk:
1.
Lebih
teliti dalam mengukur larutan dan takaran dalam penelitian.
2.
Mencari
tumbuhan lain untuk dijadikan perbandingan kandungan Tanin
yang lebih besar.
3. Digunakan
alat-alat yang lebih spesifik dalam mengukur larutan Tumbuhan Meniran dan
Tumbuhan Jambu Biji.
4. Membuat tiga kali pengulangan untuk setiap
pekerjaan.
6. Daftar Pustaka
[1] Dalimartha, Setiawan, 2000. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid2.Jakarta
:Trubus Agriwijaya.
[2] Drs. H. ArduSumarna, B.Sc. Drs.
H.E. Krisnandi Ismail, B.Sc. Ir. HAriyanto, M.Pd. 2004.Pengantar Kimia Analisis II (Titrimetri). Bogor : SMA Kimia Bogor
[3] J.M.C. Johari& M.
Rahmawati. 2006. Kimia 2. Jakarta :
ESIS.
[4] Kamus Besar Bahasa Indonesia.
[5] Maya Puspitasari Setiawan.2006.
Inhibisi Ekstrak Air dan Etanol Sambiloto
(Andro grap hispaniculata [Burm.f.]Nees) Terhadap Aktivitas Tirosen Kinase.Bogor
: IPB Bogor.
[6] Sandri Justiana & Muchtaridi.
2009. Kimia 2. Bandung : Yudhistira.
[7] Sihombing, Hotrim Elsandra.
1986. Pengaruh ekstrak daun jambu biji terhadap
diare buatan pada tikus putih. Skripsi Jurusan Farmasi Fakultas MIPA UI.
[8] SlametSumarmadji, dkk. 1976. Prosedur Analisa Untuk Bahan Makanan dan Pertanian.Yogyakarta
: Liberty.
[9]
http://www.infobunda.com/pages/berita/beritashow.php?id=72#axzz2C0WQ455d
(Diaksespada 10 Oktober 2012 17.15)
0 comments :
Post a Comment
Saat ini kami tidak menyaring komentar Anda.
Semoga Allah yang maha mengetahui memberi Anda kesuksesan dan keberkahan hidup bilamana pertanyaan, komentar, saran/kritik membangun disampaikan dengan santun.
Regards,
Ted.