Instagram Twitter  Facebook 

Monday, November 10, 2014

PENGARUH KEBIASAAN SHOLAT FARDHU DI ASRAMA TERAHADAP KEBIASAAN SHOLAT FARDHU DI RUMAH




Mohammad Hasbi Abiyadi (99611366748)


Abstrak

                Peneitian ini bertujuan untuk mengukur seberapa efektif penerapan sholat fardhu setiap hari di lingkungan asrama putra SMA Lazuardi GIS.
                Penelitian ini menggunakan metode observasi dengan menggunakan angket  yang dilakukan di lingkungan asrama putra SMA Lazuardi GIS pada bulan Oktober 2012. .
Hasil dari penelitian ini adalah bahwa penerapan sholat fardhu setiap hari di asrama putra SMA Lazuardi GIS tidak berpengaruh kepada seluruh siswa asrama SMA Lazuardi GIS karena sebagian siswa asrama putra tidak menerapkan nilai-nilai ibadah asrama di rumah siswa asrama masing-masing.

Kata Kunci : Pengaruh,sholat fardhu di asrama, sholat fardhu di rumah




1.       Pendahuluan
Sholat merupakan rukun islam yang kedua setelah syahadat. Ia merupakan salah satu amal yang tidak boleh ditinggalkan karena amal yang pertama dihisab (dihitung) nanti adalah sholat. Sholat juga dapat mencegah umat muslim dari perbuatan kejih dan mungkar sesuai dengan firman Allah dalam al-qur’an yang berbunyi: Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji (zinah) dan mungkar. Dan sesungguhny amengingat Allah (salat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat lain) Dan Allah mengetahuiapa yang kamukerjakan (al-‘Ankabut : 45) 29:45.Dalam banyak hadis, Nabi Muhammad SAW telah memberikan peringatan keras kepada orang yang suka meninggalkan sholat.
 Orang yang meninggalkan sholat maka pada hari kiamat akan disandingkan bersama dengan orang-orang laknat, berdasarkan hadis berikut ini: "Barangsiapa yang menjaga sholat maka ia menjadi cahaya, bukti dan keselamatan baginya pada hari kiamat dan barangsiapa yang tidak menjaganya maka ia tidak mendapatkan cahaya, bukti dan keselamatan dan pada hari kiamat ia akan bersama Qarun, Fir'aun, Haman dan Ubay bin Khalaf. (http://id.wikipedia.org/wiki/Salat)
Asrama adalah suatu tempat penginapan yang ditujukan untuk anggota suatu kelompok, umumnya murid-murid sekolah.Asrama biasanya merupakan sebuah bangunan dengan kamar-kamar yang dapat ditempati oleh beberapa penghuni di setiap kamarnya. Para penghuninya menginap di asrama untuk jangka waktu yang lebih lama daripada di hotel atau losmen. Alasan untuk memilih menghuni sebuah asrama bisa berupa tempat tinggal asal sang penghuni yang terlalu jauh, maupun untuk biayanya yang terbilang lebih murah dibandingkan bentuk penginapan lain, misalnya apartemen. Selain untuk menampung murid-murid, asrama juga sering ditempati peserta suatu pesta olahraga. (http://id.wikipedia.org/wiki/Asrama)
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa asrama sekolah adalah suatu tempat dimana para siswa bertempat tinggal dalam jangka waktu yang relative tetap bersama dengan guru sebagai pengasuhnya yang memberikan bantuan kepada para siswa dalam proses pengembangan pribadinya melalui proses penghayatan dan pengembangan nilai budaya.     (http://manajemenlayanankhusus.wordpress.com/2012/06/04/171/)
Menurut Csikszentimihalyi dan Larson (ahli psikologi) (1984:19) menyatakan bahwa remaja
merupakan restrukturasi kesadaran. Namun Csikszentimihalyi dan Larson menyatakan bahwa puncak perkembangan jiwa itu ditandai dengan adanya proses perubahan kondisi entrophy menuju kondisi negantropy. Entropy secara psikologis adalah isi kesadaran yang masih saling bertentangan, saling tidak berhubungan sehingga mengurangi kapasitas kerjanya dan menimbulkan pengalaman yang kurang menyenangkan untuk orang yang bersangkutan. Kondisi ini selama remaja secara bertahap disusun, diarahkan, distrukturkan kembali sehingga lambatlaun seseorang akan menuju ke kondisi negantropy atau negative tropy. Kondisi negantropy adalah keadaan dimana isi kesadaran tersusun dengan baik dan rapi, pengetahuan yang satu  terkait dengan pengetahuan yang lain dan pengetahuan jelas hubungannya dengan perasaan atau sikap. Oleh karena itu peneliti ingin memastikan menganai penerapan sholat fardhu di asrama apakah berpengaruh pada siswa asrama atau tidak.                                                                       
Berdasarkan pernyataan diatas kita mengetahui betapa pentingnya sholat sebagai benteng atau pondasi bagi kaum muslim. Dan di lingkungan siswa asrama sudah sering di terapkan sholat fardhu secara disiplin sebagai pengembangan nilai-nilai ibadah yang positif untuk membentuk kepribadian yang baik. Bentuk dari kedisiplinan asrama seperti ketika adzan sholat sudah dikumandangkan mereka semua harus pergi menuju tepat waktu masjid untuk melaksanakan sholat. Apabila salah satu dari siswa asrama telat datang ke masjid, maka akan dikenakan sanksi. Bentuk kedisiplinan yang lain saat pelaksanaan sholat. Siswa asrama dilarang keras untuk bercanda ketika sholat.
Dan saat dzikir semua siswa asrama harus berdzikir. Apabila siswa asrama melanggar kedisplinan tersebut, akan dikenakan sanksi pula namun lebih berat dari yang hanya terlambat datang ke masjid.Tapi ketika di luar asrama atau di rumah, mereka tidak menerapkan nilai-nilai ibadah sholat di asrama. Itu berarti sholat mereka di asrama hanya sekedar penggugur kewajiban sehingga ketika berada di rumah mereka beranggapan bahwa mereka sudah terlepas dari beban tersebut. Itu bisa di sebabkan  karena fakor-faktor psikologi para remaja sesuai yang telah diuraikan di atas.
2.       Instrumentasi Dan Prosedur Penelitian
  1. Instrumen Penelitian
Alat – alat yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
  1. Angket
  2. Laptop
Bahan yang digunakan:
  1.  Siswa Asrama SMA Lazuardi GIS.

  1. Prosedur Penelitian
  1. Membuat angket melalui media laptop.
  2. Membagikan angket kepada beberapa siswa asrama kelas X dan kelas XI SMA Lazuardi GIS.
  3. Mengolah data yang telah di dapat melalui media angket ke media Microsoft Excel dan membentuk tabel.

3.    Hasil Penelitian
Dari hasil data angket yang telah disebarkan di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa asrama telah paham mengenai sholat fardhu dan menganggap sholat fardhu itu penting. Walaupun mereka anggap penting, masih ada beberapa siswa asrama yang mengerjakan sholat fardhu kurang dari lima. Kebanyakan siswa asrama yang mengerjakan sholat fardhu kurang dari lima suka meninggalkan sholat fardhu karena alasan terentu.
Dari pertanyaan nomor 3 terdapat 45% siswa asrama yang dimasa remaja ini suka meninggalkan sholat dan sisanya 55% tidak. 70% dari siswa asrama rajin melaksanakan sholat disaat sebelum remaja dan 30% siswa asrama adalah kebalikannya. Dari data tersebut dapat disimpulkan ke dalam beberapa hal. Pertama, masa remaja memepengaruhi kedisplinana sholat fardhu mereka. Kedua, masa remaja da masa sebelum remaja tidak mempengaruhi ibadah. Ketiga, sebagian besar siswa asrama rajin melaksanakan sholat sebelum masa remaja yang sekarang sholatnya dipengaruhi oleh masa remaja. Keempat, sebelum masa remaja ada sebagian kecil siswa asrama tidak rajin melaksanakan sholat yang sekarang kedisplinan sholatnya dipengaruhi masa remaja dan juga sholatnya tidak dipengaruhi masa remaja maupun sebelum remaja.
Padahal hampir seluruh siswa asrama sudah dianjurkan secara displin oleh orangtua mereka sebanyak 95% untuk melaksanakan sholat. Meski begitu, sudah ada banyak siswa asrama yang melaksanakan sholat fardhu sebanyak 80% meskipun terkadang tidak lima waktu baik di rumah dan dimana saja. Dan penerapan sholat fardhu setiap hari di asrama berdampak pada siswa asrama sebanyak 80% dan 20% siswa asrama tidak.
       Kesimpulan
Setelah dikumpulkan data-data tersebut, dapat disimpulkan bahwa penerapan sholat fardhu diasrama berpengaruh pada sebagian besar siswa asrama terhadap sholot fardhu dirumah.


DAFTAR PUSATAKA




2.)     (http://manajemenlayanankhusus.wordpress.com/2012/06/04/171/)


4.)     Sarwono W, Sarlito. 2012 Psikologi Remaja : Jilid Ke-15. Jakarta: Rajagrafindo Persada.


5.)     Mustofa Agus. 2012 Khusyu’ Berbisik Dengan ALLAH. Surabaya: Padmapress.



0 comments :

Post a Comment

Saat ini kami tidak menyaring komentar Anda.

Semoga Allah yang maha mengetahui memberi Anda kesuksesan dan keberkahan hidup bilamana pertanyaan, komentar, saran/kritik membangun disampaikan dengan santun.

Regards,
Ted.