Instagram Twitter  Facebook 

Monday, November 10, 2014

PEMANFAATAN BUAH KURMA (Phoenix dactylifera)SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN EFFERVESCENT


Chadijah Aljufri (9965128332),
Abstrak
Penelitian ini bertujuan antara lain untuk mengetahui manfaat buah kurma, mengetahui zat-zat apa saja yang terkandung dalam kurma, selain itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kurmadapatdijadikan sebagai bahan dasar effervescent.
                Penelitian ini menggunakan metode observasi yang dilakukan di lab SMA Lazuardi GIS pada bulan September dan Oktober 2012. Penelitian ini dilakukan dengan alat-alat yang telah disiapkan dan mengikuti prosedur-prosedur yang sudah ditetapkan.
Hasil dari penelitian ini adalah bahwa buah kurma (Phoenix dactylifera) tidak dapat dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan effervescent karena beberapa factor diantaranya adalah kurma memiliki kadar air dan gula yang sangat tinggi.
Kata Kunci :Buahkurma, Effervescent

Pendahuluan
1
               
Buah sangatlah penting bagi tubuh manusia karena didalam buah terkandung banyak vitamin yang bermanfaat bagi tubuh, salah satu diantara buah yang bermanfaat adalah kurma, Allah SWT telah melebihkan kurma dari buah-buahan yang lain. Allah SWT telah melebihkan kurma dari buah-buahan yang lain. Allah SWT telah menyebutnya di 20 tempat yang berbeda di dalam Al Quran dengan memakai lafadz pohon kurma: an-Nakhl, an Nakhiil atau an-Nakhlah.  
Surat-surat yang membahas tentang kurma diantaranya sebagai berikut: Ar-Rahman:11, Al-Qaf:10, Yaasiin:67, Ar-Ra’du:4, Maryam:25-26 (Dalam menjelaskan ayat ini Ibnu Katsir rahimahullah membawakan perkataan ‘Amr bin Maimun di dalam tafsirnya : ‘Tiada sesuatu yang lebih baik dari perempuan nifas kecuali kurma kering dan kurma basah”, Maryam:23, Al-Baqarah:266, Al-An’am:99, Al-An’am:141, An-Nahl:11, An-Nahl:67, Al-Isro’:91, Al-Kahfi:32, At-Taha:71,Al-Mu’minun:19, Yaasiin:34,Qamar:20, Ar-Rahman:68, Al-Haaqah:7 dan ‘Abasa:29. 
Banyak cara untuk mengkonsumsi buah kurma, langsung dimakan, dijadikan ice cream, permen, diambil sari nya dan lain-lain, salah satu nya dapat dijadikan sebagai bahan dasar effervescent. Selain mudah dikonsumsi  effervescent juga banyak diminati sebagian orang. Maka dari itu dibuatlah karya ilmiah dengan judul “Pemanfaatan Kurma Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Effervescent.

     Instrumentasi, dan Prosedur Project
2.  
Alat:
-          Saringan
-          Blender
-          Timbangan
-          Baskom
-          Wajan
-          Pisau
-          Pengaduk kayu
-          Kompor
Bahan:
-          200 gr buah kurma
-          350 ml air
-          30 ml tween 80
-          40 gr dekstrin
-          21 gr asam sitrat
-          50 gr sodium bikarbonat
-          100gr gula pasir
Prosedur penelitian:
1.       Buah kurma dipisahkan dari bijinya
2.       Buah kurma dihaluskan dengan blender dengan air 350 ml air
3.       Campuran lalu disaring hingga didapat sari tanpa endapan
4.       Cairan hasil saringan kemudian dicampur dan dikocok dengan mixer sambil ditambahkan tween 80 sebanyak 25 g dan dekstrin sebanyak 30 g.
5.       Campuran dimasak atau disangrai selama 3 jam atau hingga berbentuk gumpalan kering.
6.       Ekstrak kering diangin-anginkan atau didinginkan, lalu sisa bahan tambahan dicampurkan kedalam pengaduk elektrik.
7.       Aduk hingga semua merata sempurna. Dan tahap terakhir bahan yang telah halus diayak agar didapatkann bubuk effervescentyang halus.
8.       Effervescent siap dikonsumsi



3.       Hasil penelitian
Bedasarkan penelitian yang telah dilakukan pada bulan September dan Oktober 2012 di laboraturium IPA SMA Lazuardi Global Islamic School, hasil yang didapatkan adalah sebagai berikut:
·         Pada percobaan pertama, kurma sebanyak 200gr dan air sebanyak 350ml diblender lalu disaring, hasil saringan tersebutditambahkan dengan
bahan-bahan pembuatan effevescent (tween 80 25gr dan dekstrin 30gr) setelah itu disangrai namun hasil nya bukan menjadi kristal melainkan menjadi gosong.
                                 
·      Pada percobaan kedua, kurma sebanyak 200gr diperlakukan sama persis dengan percobaan pertama. Tapi dipercobaan yang kedua ini, hasil adonan yang telah dicampur dengan bahan-bahan pembuat effervescent dioven dengan suhu 55 derajat celcius agar kering dan mengkristal. Namun hasil adonan tersebut tetap basah dan lengket.
·        
10
Pada percobaan ketiga, kadar kurma dikurangi sebanyak 100gr diperlakukan sama persis dengan percobaan pertama. Tapi dipercobaan ketiga, tween 80 dan dekstrin yang tadinya digunakan 25gr dan 30gr dikurangi menyesuaikan kadar kurma. Hasil yang didapatkan adonan kurma menjadi gosong.
·         Pada percobaan keempat, kurma sebanyak 100gr diperlakukan sama persis dengan percobaan ketiga. Tapi dipercobaan keempaat hasil adonan yang telah dicampur dengan bahan-bahan pembuat efferfescent di oven dengan suhu 55 derajat celcius. Namun hasil adonan tersebut tetap basah dan lengket.
·         Pada percobaan kelima, kurma sebanyak 100gr tidak langsung dicampurkan dengan bahan-bahan pembuat effervescent, melainkan dioven terlebih dahulu agar kurma mengering. Tujuan nya adalah mengurangi kadar air didalam kurma tersebut. Setelah 5 hari didalam oven dengan suhu 55 derajat celcius kurma akhirnya mulai mengering. Setelah kering, kurma tersebut disangrai agar mengkristal. Namun kurma tersebut menjadi gumpalan karamel,



seharusnya setelah menjadi kristal akan diblender dan ditambahkan dengan bahan-bahan pembuat effervescent  lalu disangrai kembali setelah itu diblender dan menjadi bubuk.
·         Pada percobaan keenam, kurma sebanyak 100gr diperlakukan sama persis dengan percobaan kelima. Tapi dipercobaan keenam kurma yang menjadi gumpalan karamel diberikan ¼ kg gula pasir dan diberikan air hangat sampai merendam gumpalan tersebut.

        

Setelah itu, adonan diaduk-aduk sampai mengkristal, namun adonan tersebut tidak mengkristal.Akhirnya adonan tersebut disangrai, tapi hasilnya gosong.Percobaan keenam dilakukan dua kali, namun hasilnya tetap gosong.

       Kesimpulan
    Berdasarkan uji organoleptik mengenai produk yoghurt kulit pisang yang dilakukan terhadap 30 orang responden, didapatkan hasil 90% responden berpendapat bahwa rasa dari yoghurt kulit pisang cukup enak. Hal tersebut membuktikan bahwa limbah dari kulit pisang dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan yoghurt.

4.       Dafar pustaka
(http://id.wikipedia.org/wiki/Kurma_(pohon))   
(SiregardanWikarsa, 2010).
(bangkoyoy.blogspot.com/2011/02/kenapa-gula-lebih-cepat-meleleh_25.html)
(Pulungan, 2004)


0 comments :

Post a Comment

Saat ini kami tidak menyaring komentar Anda.

Semoga Allah yang maha mengetahui memberi Anda kesuksesan dan keberkahan hidup bilamana pertanyaan, komentar, saran/kritik membangun disampaikan dengan santun.

Regards,
Ted.