Chadijah Aljufri (9965128332),
Abstrak
Penelitian ini
bertujuan antara lain untuk mengetahui manfaat buah kurma, mengetahui zat-zat
apa saja yang terkandung dalam kurma, selain itu penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah kurmadapatdijadikan sebagai bahan dasar effervescent.
Penelitian ini menggunakan
metode observasi yang dilakukan di lab SMA Lazuardi GIS pada bulan September
dan Oktober 2012. Penelitian ini dilakukan dengan alat-alat yang telah
disiapkan dan mengikuti prosedur-prosedur yang sudah ditetapkan.
Hasil dari
penelitian ini adalah bahwa buah kurma (Phoenix
dactylifera) tidak dapat dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan effervescent karena beberapa factor
diantaranya adalah kurma memiliki kadar air dan gula yang sangat tinggi.
Kata Kunci :Buahkurma, Effervescent
1
Buah sangatlah penting bagi tubuh
manusia karena didalam buah terkandung banyak vitamin yang bermanfaat bagi
tubuh, salah satu diantara buah yang bermanfaat adalah kurma, Allah SWT telah
melebihkan kurma dari buah-buahan yang lain. Allah SWT telah melebihkan kurma dari
buah-buahan yang lain. Allah SWT telah menyebutnya di 20 tempat yang berbeda di
dalam Al Quran dengan memakai lafadz pohon kurma: an-Nakhl, an Nakhiil atau
an-Nakhlah.
Surat-surat
yang membahas tentang kurma diantaranya sebagai berikut: Ar-Rahman:11,
Al-Qaf:10, Yaasiin:67, Ar-Ra’du:4, Maryam:25-26 (Dalam menjelaskan ayat ini
Ibnu Katsir rahimahullah membawakan perkataan ‘Amr bin Maimun di dalam
tafsirnya : ‘Tiada sesuatu yang lebih baik dari perempuan nifas kecuali kurma
kering dan kurma basah”, Maryam:23, Al-Baqarah:266, Al-An’am:99, Al-An’am:141,
An-Nahl:11, An-Nahl:67, Al-Isro’:91, Al-Kahfi:32, At-Taha:71,Al-Mu’minun:19,
Yaasiin:34,Qamar:20, Ar-Rahman:68, Al-Haaqah:7 dan ‘Abasa:29.
Banyak
cara untuk mengkonsumsi buah kurma, langsung dimakan, dijadikan ice cream,
permen, diambil sari nya dan lain-lain, salah satu nya dapat dijadikan sebagai
bahan dasar effervescent. Selain
mudah dikonsumsi effervescent juga banyak diminati sebagian orang. Maka dari itu
dibuatlah karya ilmiah dengan judul “Pemanfaatan Kurma Sebagai Bahan Dasar
Pembuatan Effervescent.
Instrumentasi, dan Prosedur Project
2.
Alat:
-
Saringan
-
Blender
-
Timbangan
-
Baskom
-
Wajan
-
Pisau
-
Pengaduk
kayu
-
Kompor
Bahan:
-
200
gr buah kurma
-
350
ml air
-
30
ml tween 80
-
40
gr dekstrin
-
21
gr asam sitrat
-
50
gr sodium bikarbonat
-
100gr
gula pasir
Prosedur penelitian:
1.
Buah kurma
dipisahkan dari bijinya
2.
Buah kurma
dihaluskan dengan blender dengan air 350 ml air
3.
Campuran lalu
disaring hingga didapat sari tanpa endapan
4.
Cairan
hasil saringan kemudian dicampur dan dikocok dengan mixer sambil ditambahkan
tween 80 sebanyak 25 g dan dekstrin sebanyak 30 g.
5.
Campuran
dimasak atau disangrai selama 3 jam atau hingga berbentuk gumpalan kering.
6.
Ekstrak
kering diangin-anginkan atau didinginkan, lalu sisa bahan tambahan dicampurkan
kedalam pengaduk elektrik.
7.
Aduk
hingga semua merata sempurna. Dan tahap terakhir bahan yang telah halus diayak
agar didapatkann bubuk effervescentyang
halus.
8.
Effervescent siap dikonsumsi
3.
Hasil penelitian
Bedasarkan
penelitian yang telah dilakukan pada bulan September dan Oktober 2012 di
laboraturium IPA SMA Lazuardi Global Islamic School, hasil yang didapatkan
adalah sebagai berikut:
·
Pada
percobaan pertama, kurma sebanyak 200gr dan air
sebanyak 350ml diblender
lalu disaring, hasil
saringan tersebutditambahkan
dengan
bahan-bahan pembuatan effevescent (tween 80 25gr dan dekstrin
30gr) setelah itu disangrai namun hasil nya bukan menjadi kristal melainkan
menjadi gosong.
·
Pada
percobaan kedua, kurma sebanyak 200gr diperlakukan sama persis dengan percobaan
pertama. Tapi dipercobaan yang kedua ini, hasil adonan yang telah dicampur
dengan bahan-bahan pembuat effervescent
dioven dengan suhu 55 derajat celcius agar kering dan mengkristal. Namun hasil
adonan tersebut tetap basah dan lengket.
·
10
|
·
Pada
percobaan keempat, kurma sebanyak 100gr diperlakukan sama persis dengan
percobaan ketiga. Tapi dipercobaan keempaat hasil adonan yang telah dicampur
dengan bahan-bahan pembuat efferfescent di
oven dengan suhu 55 derajat celcius. Namun hasil adonan tersebut tetap basah
dan lengket.
·
Pada
percobaan kelima, kurma sebanyak 100gr tidak langsung dicampurkan dengan
bahan-bahan pembuat effervescent, melainkan
dioven terlebih dahulu agar kurma mengering. Tujuan nya adalah mengurangi kadar
air didalam kurma tersebut. Setelah 5 hari didalam oven dengan suhu 55 derajat
celcius kurma akhirnya mulai mengering. Setelah kering, kurma tersebut
disangrai agar mengkristal. Namun kurma tersebut menjadi gumpalan karamel,
seharusnya setelah menjadi kristal akan
diblender dan ditambahkan dengan bahan-bahan pembuat effervescent lalu disangrai
kembali setelah itu diblender dan menjadi bubuk.
·
Pada
percobaan keenam, kurma sebanyak 100gr diperlakukan sama persis dengan
percobaan kelima. Tapi dipercobaan keenam kurma yang menjadi gumpalan karamel
diberikan ¼ kg gula pasir dan diberikan air hangat sampai merendam gumpalan
tersebut.
Setelah itu, adonan diaduk-aduk sampai
mengkristal, namun adonan tersebut tidak mengkristal.Akhirnya adonan tersebut
disangrai, tapi hasilnya gosong.Percobaan keenam dilakukan dua kali, namun
hasilnya tetap gosong.
Kesimpulan
Berdasarkan uji organoleptik mengenai
produk yoghurt kulit pisang yang dilakukan terhadap 30 orang responden,
didapatkan hasil 90% responden berpendapat bahwa rasa dari yoghurt kulit pisang
cukup enak. Hal tersebut membuktikan bahwa limbah dari kulit pisang dapat
dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan yoghurt.
4.
Dafar pustaka
(http://id.wikipedia.org/wiki/Kurma_(pohon))
(SiregardanWikarsa,
2010).
(bangkoyoy.blogspot.com/2011/02/kenapa-gula-lebih-cepat-meleleh_25.html)
(Pulungan, 2004)
0 comments :
Post a Comment
Saat ini kami tidak menyaring komentar Anda.
Semoga Allah yang maha mengetahui memberi Anda kesuksesan dan keberkahan hidup bilamana pertanyaan, komentar, saran/kritik membangun disampaikan dengan santun.
Regards,
Ted.