Muhammad
Al Bagir (9964811067)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apa pengaruh penambahan larutan elektrolit terhadap pertumbuhan
tanaman khususnya kecambah kacang hijau.
Penelitian
ini dilakukan pada tanggal 23 November hingga 30 November 2012. Penelitian ini
dilakukan dengan metode eksperimen. Kelas eksperimen dalam penelitian adalah
variabel bebas, variabel terikat dan kontrol. Variabel bebas dalam penelitian
ini adalah tiga macam larutan larutan elektrolit yaitu larutan MgCl2,
Na2HPO4, KCl
dengan konsentrasi yang berbeda yaitu 0,01%, 0,05%, dan 0,1 % dan juga
intensitas cahaya yang berbeda yaitu dengan cahaya dan tanpa cahaya. Variabel
terikat dalam penelitian ini adalah tanaman kecambah dengan jenis yang sama
yang diairi dengan masing- masing variabel bebas. Semantara variabel kontrolnya
adalah air murni. Hasil penelitian ini menunjukan larutan elektrolit dengan
konsentrasi yang diuji berdampak baik bagi pertumbuhan tanaman kecambah
dibandingkan menggunakan air murni. Sementara tumbuhan kecambah yang ditaruh di
tempat bercahaya memiliki pertumbuhan yang lebih optimal dibandingkan tumbuhan
kecambah yang tidak diberi cahaya.
Kata kunci: Larutan elektrolit,
Intensitas cahaya, Tumbuhan kecambah (kacang hijau)
1.
Pendahuluan
Larutan
elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik karena terdapat
ion-ion didalam larutan tersebut. Hal tersebut dapat dibuktikan bahwa dengan
perantara larutan elektrolit, sebuah bola lampu yang dihubungkan dengan sumber
listrik, misalnya baterai, dapat menyala. Larutan elektrolit terbagi atas 2
macam. Ada elektrolit kuat, yaitu dapat menghantarkan arus listrik dengan baik,
kemudian ada elektrolit lemah, yaitu larutan yang dapat menghantarkan arus
listrik namun daya hantar listriknya tidak sekuat elektrolit kuat.
Dalam kehidupan
sehari-hari, larutan elektrolit mempunyai berbagai macam manfaat. Salah satunya
adalah dalam hal kesehatan. Sudah menjadi rahasia umum bahwa larutan elektrolit
sangat berguna bagi kehidupan manusia, khususnya pada bidang kesehatan. Hal ini
dapat dilihat dari banyaknya produk-produk minuman isotonik yang beredar.
Minuman isotonik tersebut mengandung ion-ion atau sama halnya seperti larutan
elektrolit. Larutan elektrolit dapat menggantikan cairan-cairan tubuh yang
terbuang akibat berbagai macam aktifitas sepanjang hari. Selain itu, larutan
elektrolit juga dapat sebagai cairan infus untuk mengatasi perbedaan ion
atau penyimpangan jumlah normal elektrolit dalam darah.
Karena telah
banyaknya manfaat larutan elektrolit dalam bidang kesehatan tubuh manusia, pada
penelitian kali ini akan diteliti apakah larutan elektrolit juga memiliki
manfaat dalam pertumbuhan tanaman. Tanaman memiliki cara hidup yang berbeda
dengan manusia. Misalnya dalam hal mencerna makanan, cara bernafas, maupun cara
hidup lainnya.
Selain itu, akan
diteliti juga apakah cahaya dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Manakah
yang lebih baik, apakah tumbuhan yang tumbuh dengan cahaya atau tumbuhan yang
tumbuh tanpa cahaya.
Oleh karena itu,
akan dibuat percobaan apa pengaruh penambahan larutan elektrolit dan intensitas
cahaya pada pertumbuhan tanaman. Apakah larutan elektrolit akan bermanfaat sama
halnya pada kesehatan manusia dan akan meningakatkan pertumbuhan tanaman atau
akan menghambat pertumbuhan tanaman tersebut. Kemudian apa pengaruh intensitas
cahaya terhadap pertumbuhan tanaman. Manakah yang pertumbuhannya lebih optimal,
tumbuhan yang tumbuh dengan cahaya atau tumbuhan yang tumbuh tanpa cahaya.
2. Instrumentasi dan Prosedur Penelitian
Alat:
1. Wadah
atau cangkir
2. Busa
atau kapas
3. Penutup
cangkir (kardus sepatu)
4. Suntikan
sebagai penyemprot larutan
5. Penggaris
6. Gunting
Bahan:
1. Biji
kacang hijau
2. Larutan
MgCl2
3. Larutan
Na2HPO4
4. Larutan
KCl
5. Air
murni (aquades)
Prosedur:
1. Pertama,
disiapkan alat dan bahan.
2. Busa
yang akan digunakan sebagai alas wadah digunting sesuai ukuran dasar wadah
sebanyak 20 busa.
3. Busa
yang telah digunting ditaruh pada masing-masing 20 wadah.
Tinggi Tanaman
|
Lebar daun
|
Banyak Daun
|
|
MgCl2 0,01 %
|
20
|
1
|
6
|
MgCl2 0,05 %
|
19
|
1
|
6
|
MgCl2 0,1 %
|
21
|
1
|
6
|
KCl 0,01 %
|
23
|
1
|
6
|
KCl 0,05 %
|
24
|
1
|
6
|
KCl 0,1 %
|
23
|
1
|
6
|
Na2HPO4 0,01 %
|
23
|
1
|
6
|
Na2HPO4 0,05 %
|
23
|
1
|
6
|
Na2HPO4 0,1 %
|
21
|
1
|
6
|
4. Wadah- wadah tersebut diberi nama masing- masing yaitu MgCl2, KCl, dan Na2HPO4 masing-masing 0,01%, 0,05%, dan 0,1% masing-masing sebanyak dua wadah dan larutan air sebanyak dua wadah.
5. Biji
atau benih kecambah kacang hijau direndam selama semalam untuk mengetahui
kualitas kecambah yang baik.
6. Biji
kecambah yang tidak mengambang diambil dan ditaruh dimasing-masing wadah yang
telah didasari busa secara merata.
7. Taruh
biji kecambah pada masing- masing wadah sebanyak 3 biji
8. Taruh
wadah didalam kardus agar tidak terkena sinar matahari dan tetap lembab.
9. Airi
masing- masing wadah dengan air murni sebanyak 3 ml.
10. Wadah
diairi sebanyak 2 kali sehari yaitu pagi dan sore.
11. Setelah
hari ketiga, taruh sebagian wadah ketempat bercahaya yaitu wadah MgCl2, KCl, dan Na2HPO4
masing-masing 3 konsentrasi yaitu 0,01%, 0,05%, dan 0,1% dan
air.
12. Airi dan
ganti air dengan larutan dan konsentrasinya masing-masing pada wadah-wadah
tersebut sehari dua kali sebanyak 3 ml.
13. Hasil
pertumbuhan masing-masing kecambah dapat dilihat pada hari ketjuh.
3.
Hasil Penelitian
Berikut ini adalah tampilan tabel yang
berisikan hasil data-data pengamatan pertumbuhan kecambah yang diairi
larutan-larutan elektrolit dan air murni dan pengaruh pertumbuhan kecambah
dengan dan tanpa cahaya pada hari terakhir yaitu hari ketujuh.
Tabel 1. Data
pengamatan kecambah dengan penambahan larutan elektrolit dengan cahaya
Tabel 2. Data
pengamatan kecambah dengan penambahan larutan elektrolit tanpa cahaya
Tinggi Tanaman
|
Lebar daun
|
Banyak Daun
|
|
MgCl2 0,01 %
|
23
|
0,3 cm
|
6
|
MgCl2 0,05 %
|
23
|
0,3 cm
|
6
|
MgCl2 0,1 %
|
23
|
0,3 cm
|
6
|
KCl 0,01 %
|
22
|
0,3 cm
|
6
|
KCl 0,05 %
|
24
|
0,3 cm
|
6
|
KCl 0,1 %
|
28
|
0,3 cm
|
6
|
Na2HPO4 0,01 %
|
22
|
0,3 cm
|
6
|
Na2HPO4 0,05 %
|
23
|
0,3 cm
|
6
|
Na2HPO4 0,1 %
|
24
|
0,3 cm
|
6
|
Tabel 3. Data
pengamatan kecambah dengan air murni
Tinggi Tanaman
|
Lebar daun
|
Banyak Daun
|
|
Air murni dengan cahaya
|
19
|
1 cm
|
6
|
Air murni tanpa cahaya
|
19
|
0,3 cm
|
6
|
4.
Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini
adalah larutan elektrolit dan konsentrasi yang digunakan pada penelitian
berdampak baik bagi pertumbuhan kecambah. Selain itu, pengaruh pertumbuhan
kecambah terhadap cahaya yang diberikan juga lebih optimal kecambah yang diberi cahaya.
5.
Daftar Pustaka
Arluyina, Diah.
et al. 2007. Biologi 3. Jakarta: Esis
Iritani, Galuh. 2012. Vegetable Gardening Menanam Sayuran di
Pekarangan Rumah. Yogyakarta: Indonesia Tera
Johari, J.M.C
& Rachmawati, M. 2003. Kimia 3. Jakarta:
Esis
Johari, J.M.C
& Rachmawati, M. 2006. Kimia 1. Jakarta:
Esis
Justiana, Sandri
& Muchtaridi. 2009. Chemistry For
Senior High School. Jakarta: Yudhistira
Rahmawati,
Zuliana. 2012. 50 Reaksi Biologi. Jakarta:
Nectar
http://budisma.web.id/materi/sma/kelas-xii-biologi/pengertian-pertumbuhan-dan-perkembangan-tumbuhan/
0 comments :
Post a Comment
Saat ini kami tidak menyaring komentar Anda.
Semoga Allah yang maha mengetahui memberi Anda kesuksesan dan keberkahan hidup bilamana pertanyaan, komentar, saran/kritik membangun disampaikan dengan santun.
Regards,
Ted.