Instagram Twitter  Facebook 

Monday, November 10, 2014

PEMANFAATAN KULIT PISANG AMBON (Musa Paradisiaca) SEBAGAI OBAT ALTERNATIF PENYEMBUH LUKA


Abdul Azis Maulana Ibrahim (9951909291)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa kulit pisang ambon dapat dimanfaatkan sebagai salah satu obat alternatif penyembuh luka.
Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental, yaitu dengan menggunakan kelas ekperimen dan kontrol.Kelas ekperimen dalam penelitian ini adalah variable bebas dan variable terikat. Variabel bebas penelitian ini adalah kulit pisang ambon, dan yang menjadi variable terikat adalah  mencit yang sudah dilukai dan kemudian diberikan perlakuan kulit pisang ambon.Sedangkan kelas kontrolnya adalah mencit yang dilukai tetapi tidak diberikan perlakuan apapun. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kulit pisang ambon efektif untuk digunakan sebagai obat alternatif penyembuh luka. Terlihat dari hasil yang diujicobakan pada 6 ekor mencit dengan 3 ekor mencit diberi perlakuan dan 3 ekor lagi tidak diberikan perlakuan. Waktu penyembuhan dan kualitas luka lebih cepat dan bagi mencit 1, 2 dan 3 dibandingkan luka waktu dan kualitas mencit 4, 5 dan 6.

Kata Kunci : Kulit pisang, Luka, Obat Alternatif




1. Pendahuluan
Pengobatan alternatif telah lama dikenal masyarakat sebagai pengganti pengobatan modern. Hingga saat ini, masih banyak masyarakat di Indonesia yang menggunakan pengobatan alternatif untuk menanggulangi berbagai masalah kesehatan. Biasanya masyarakat yang mengggunakan pengobatan ini adalah kelompok orang dengan tingkat sosial ekonomi menengah ke bawah atau yang hidup di pedesaan.
                Bahan pengobatan alternatif biasanya didapat dari tumbuh–tumbuhan maupun hewan. Bahan pengobatan alternatif yang berasal dari tumbuh– tumbuhan telah banyak digunakan dan sudah ada beberapa penelitian yang telah membuktikan kebenarannya secara ilmiah.      
Salah satu tumbuhan yang dapat digunakan sebagai bahan untuk pengobatan alternatif adalah kulit pisang ambon. Karena minyak nabati yang terkandung dalam kulit pisang punya senyawa tertentu yang berkhasiat sebagai pereda nyeri. Tempelkan kulit pisang yang bersih dan masih segar untuk mengurangi rasa nyeri pada luka bakar atau tergores. Juga bermanfaat untuk mempercepat proses penyembuhan luka. Karena luka yang sudah mulai kering akan terasa gatal karena tertutup serpihan kulit mati yang mengeras. Serpihan itu bisa dihilangkan lebih cepat hanya dengan mengoleskan kulit pisang, karena akan bereaksi dengan enzim yang terkandung di dalamnya. Berdasarkan latar belakang tersebut, akan dilakukan penelitian tentang pemanfaatan kulit pisang ambon sebagai obat alternatif penyembuh luka.
2. Instrumentasi

 Alat      : - Silet
   - Cawan Petri
                   - Kapas
                   - Alkohol 70%
                   - Pisau

Bahan :   - Kulit Pisang Ambon
                   - 6 ekor mencit





3. Prosedur Penelitian

1. Sediakan kulit pisang ambon secukupnya.
2. Bagian dalam kulit pisang diambil dan diperas hingga mengeluarkan air.
3. Mencit dikeluarkan dari kandang dan bersihkan bagian pangkal ekor mencit menggunakan
    Alkohol.
4. Mencit disayat pada bagian pangkal ekor untuk memulai percobaan.
5. Berikan air perasan bagian dalam kulit pisang ambon pada luka yang terdapat pada pangkal
    ekor mencit.     
6. Amati perkembangan luka setiap hari dengan diberikan cairan kulit pisang ambon hingga saat
    Dilukai kembali.

4. Hasil Penelitian

Tabel 6. Tabel Pengamatan Treatment Pertama Pada Mencit Yang Diberi Perlakuan Kulit Pisang Ambon
Tabel 7. Tabel Pengamatan Treatment Kedua Pada Mencit Yang Diberi Perlakuan Kulit Pisang Ambon
Tabel 8. Tabel Pengamatan Treatment Pertama Pada Mencit Yang Tidak Diberi Perlakuan Kulit Pisang Ambon
Tabel 9. Tabel Pengamatan Treatment Kedua Pada Mencit Yang Tidak Diberi Perlakuan Kulit Pisang Ambon
4. Pembahasan

Dari data hasil penelitian diatas didapatkan bahwa tingkat penyembuhan luka pada mencit yang diberi perlakuan kulit pisang ambon lebih cepat daripada mencit yang tidak diberi perlakuan kulit pisang ambon. Saat hari pertama percobaan, terjadi pendarahan dan luka terbuka / lebar.Kemudian didiamkan hingga darah berhenti kurang lebih selama 3 – 4 menit. Setelah itu luka diberikan kulit pisang ambon.
Hari pertama setelah dilukai, warna luka mencit 1, 2, 3 dan 4, 5, 6 masih berwarna merah dan terlihat bengkak dan tidak ditumbuhi oleh rambut disekitar ekornya. Juga bekas lukanya masih sangat terlihat.
                Hari kedua setelah dilukai, luka pada mencit 1, 2, 3 dan 4, 5, 6 masih berwarna merah. Penampakan luka masih terlihat bengkak  serta belum ditumbuhi oleh rambut di sekitar ekornya. Bekas luka masih terlihat.
                Hari ketiga setelah dilukai, luka pada mencit 1, 2 dan 3 sudah mulai mengecil dan sudah tidak bengkak. Sedangkan pada mencit 4, 5 dan 6 luka sudah mulai mengecil tetapi tidak seperti mencit 1,2 dan 3.
                Hari keempat setelah dilukai, luka pada mencit 1,2 dan 3 luka sudah mulai menutup dan ditumbuhi sedikit lapisan kulit mati dan mulai terlihat ditumbuhi oleh rambut di bekas luka. Sedangkan luka pada mencit 4, 5 dan 6 sudah mulai mengecil tetapi masih terlihat sedikit luka dan belum ditumbuhi rambut.
                Hari kelima setelah dilukai, luka pada mencit 1, 2 dan 3 luka sudah tertutup dan sudah ditumbuhi bulu.Sedangkan luka pada mencit 4, 5 dan 6 luka masih terlihat sedikit dan belum ditumbuhi rambut.
                Disusul dengan penyembuhan pada mencit 4, 5 dan 6 pada hari keenam setelah penyembuhan luka pada mencit 1, 2 dan 3 yang terjadi pada hari kelima. Penampakan luka pada mencit 4, 5 dan 6 sudah berwarna merah muda dan mulai ditumbuhi rambut,
                Perkembangan waktu penyembuhan luka pada mencit 1, 2 dan 3 (yang diberikan perlakuan) terlihat lebih cepat apabila dibandingkan dengan mencit 4, 5 dan 6 (yang tidak diberikan perlakuan). Hal tersebut dikarenakan pisang ambon memiliki kandungan lemak, protein, karbohidrat dan yang terpenting adalah zat besi (zinc). Karena sistem imun dalam tubuh dipengaruhi oleh adanya zinc dalam tubuh. Zinc diperlukan bagi pengembangan dan pengaktifan T-limposit, yaitu sejenis sel darah putih yang berfungsi untuk memerangi penyakit dan luka.
                Kulit pisang ambon lebih efektif dibandingkan kulit pisang lain sebagai obat penyembuh luka dikarenakan kandungan zat dalam kulit pisang ambon lebih banyak dibandingkan zat yang terkandung dalam pisang lainnya. Karena itu kulit pisang ambon lebih efektif untuk dijadikan obat alternatif penyembuh luka.

5. Hasil Penelitian

Dari pasangan mencit 1,2 dan 3 yang diberikan perlakuan kulit pisang ambon muda dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa kulit pisang ambon muda dapat dijadikan obat alternatif penyembuh luka. Hal ini terlihat dari perbandingan waktu penyembuhan luka antara pasangan mencit 1,2 dan 3 dengan pasangan mencit 4,5 dan 6, dan perkembangan luka sembuh secara deskriptif.

6. Daftar Pustaka

Erb, Kozier. 1995.Fundamentals of Nursing: Concepts, Process, and Practice. California :Addison-Westley Nursing

Patricia K. Ladner, Sue C. Delaune. 1998.Fundamentals of Nursing. English : Delmar Cengage Learning

Reksoprodjo, S. 1995. Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah. Jakarta : Binarupa Aksara
Irna Bedah RSUD Dr.Soetomo, 2001
Munajim. 1983. Teknologi Pengolahan Pisang. Jakarta : Gramedia

http://i-herbal.blogspot.com/2012/02/manfaaat-kulit-pisang-untuk-kesehatan.html













0 comments :

Post a Comment

Saat ini kami tidak menyaring komentar Anda.

Semoga Allah yang maha mengetahui memberi Anda kesuksesan dan keberkahan hidup bilamana pertanyaan, komentar, saran/kritik membangun disampaikan dengan santun.

Regards,
Ted.