Raka
Daniswara Radhika (9964127291)
abstrak
Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui seberapa
efektif baterei kering dari kulit pisang dan mengetahui keunggulan baterei kering dari kulit pisang.
Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen, dimana variabel bebasnya adalah
jenis kulit pisang dan variabel terikat adalah voltase baterainya. Prosedur
dari percobaan ini mengganti pasta ( yang
ada didalam baterai menjadi pasta kulit pisang. Hasil penelitian ini adalah kulit pisang dapat menghasilkan voltase
walaupun rendah dibanding baterai ABC yang baru. Voltase kulit pisangnya yaitu 0,8 V untuk kulit
pisang raja bulu, 1,13 V untuk kulit pisang raja sereh/susu dan 1 V untuk kulit
pisang sunpride.
Kata kunci : kulit pisang, Baterai kering
1.
Pendahuluan
Limbah adalah buangan yang
dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun
domestik (rumah tangga). Limbah atau sampah juga
merupakan suatu bahan yang tidak berarti dan tidak berharga namun ternyata
limbah juga bisa menjadi sesuatu yang berguna dan bermanfaat jika di proses
secara baik dan benar. Dilihat dari jenisnya limbah bisa berbentuk cair, padat,
gas dan limbah beracun. Bila ditinjau secara kimiawi,
limbah ini terdiri dari bahan kimia baik itu senyawa organik dan senyawa anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas
tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama
bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah.
Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan
karakteristik limbah. (id.wikipedia.org/wiki/Limbah)
Di Indonesia banyak sekali sampah atau limbah yang
dibuang begitu saja dan mencemari lingkungan sekitar yang sekarang menjadi
masalah besar yang susah di selesaikan. Salah satunya limbah kulit pisang dari
domestik(rumah tangga) seperti kulit pisang dan limbah industri seperti batu baterai. Masih banyak orang
yang membuang limbah kulit pisang ini tanpa mengetahui kandungan yang
tersembunyi didalamnya akibatnya mencemari lingkungan sekitar. Selain mencemarkan lingkungan namun kulit pisang mempunyai kandungan yang berguna sekali yaitu Magnesium dan Seng. Magnesium (Mg) dapat bereaksi
dengan diklorida dan menjadi elektrolit kuat. Jumlah Magnesium hanyalah 15 %
dari jumlah pisang keseluruhan. Pisang juga mengandung Seng (Zn) yang merupakan
elektroda positif. Jumlah
kandungan Seng dalam pisang hanya mencapai 2 %. Sehingga mineral yang paling
berperan dalam menghantarkan listrik adalah potassium atau kalium, yang
bereaksi dengan garam sodium. (smpn1baturaden.wordpress.com)
Baterai merupakan
aplikasi sel volta. Sel kering tersusun atas silinder seng berisi pasta dari
campuran batu kawi(Mn, salmiak(, karbon dan sedikit air. Seng berfungsi sebagai
anode(elektroda negatif, grafit yang merupakan elektrode inert sebagai
katode(elektroda positif). Limbah baterai termasuk
kedalam limbah B3 (bahan berbahaya dan
beracun) maka agar tidak menjadi sampah, perlu adanya pemanfaatan kembali
baterai bekas. (Justiana dan Muchtaridi Sandiri, 2009)
Kandungan pada kulit pisang dapat dipakai sebagai baterai kering. Baterai kering ini dapat menjadi bahan baku alternatif dan
dapat untuk mencegah pencemaran lingkungan dari limbah tersebut. Maka dari itu
penulis ingin meneliti bagaimana cara untuk memanfaatkan kulit
pisang untuk bahan baku baterei kering.
2. Instrumen dan
Prosedur Penelitian
Alat:
1.
Pisau
2.
Alat
penumbuk/blender
3.
Voltmeter
4.
Gunting
dan pisau
Bahan:
1. Baterai bekas(dengan merk yang sama)
2.
Kulit
pisang
Prodesur
Penelitian
1. Pertama, disiapkan terlebih
dahulu kulit pisang.
2. Kulit pisang dihaluskan.
3. Baterai bekas dibuka penutupnya menggunakan gunting
dengan hati-hati agar tidak
rusak. Bagian yang harus dibuka terlebih dahulu adalah pembungkus baterai.
Kemudian dibuka bagian atas baterai. Syaratnya harus menggunakan baterai bekas
yang kondisi anode dan katodenya (seng dan karbon) masih baik, yaitu tidak
berkarat.
4. Serbuk karbon yang ada didalam baterai kemudian
dikeluarkan secara perlahan dan hati-hati.
5. Kemudian serbuk karbon tersebut digantikan dengan
kulit pisang.
yang sudah
dihaluskan tadi.
6. Terakhir, tutup kembali baterai dengan rapat.
7. Untuk mengetahui besarnya tegangan dan arus pada baterai, dapat dilakukan uji coba menggunakan
voltmeter
dan amperemeter
3.
Hasil Penelitian
No
|
Jenis
pisang
|
I
|
II
|
III
|
Rata-
rata
|
|||||
awal
|
akhir
|
awal
|
akhir
|
awal
|
akhir
|
akhir
|
||||
1
|
Pisang
Raja Bulu
|
0
|
1
volt
|
0
|
0,6
volt
|
0
|
0,8
volt
|
0,8
volt
|
||
2
|
Pisang
Raja Sereh/ Susu
|
0,3
volt
|
1,1
volt
|
0,4
|
1,2
volt
|
0,5
|
1,1
volt
|
1,13
volt
|
||
3
|
Pisang
Sunpride
|
0,2
|
1
volt
|
0,1
|
0,8
volt
|
0,3
|
1,2
volt
|
1
volt
|
||
No
|
Jenis
pisang
|
I
|
II
|
III
|
1
|
Pisang
Raja Bulu
|
21,67
mA
|
25
mA
|
25
mA
|
2
|
Pisang
Raja Sereh/Susu
|
25
mA
|
25
mA
|
25
mA
|
3
|
Pisang
Sunpride
|
22,5
mA
|
24,17
mA
|
25 A
|
Dilihat
dari hasil penelitian baterai pisang ternyata menghantarkan listrik. Penelitian
ini menggunakan 3 jenis pisang yang berbeda dan dengan 3 kali pengulangan,
pisang yang dipakai antara lain pisang raja bulu, pisang raja sereh/pisang
susu, dan pisang sunpride. Hasilnya bahwa pisang raja bulu setelah dilakukan 3
kali percobaan dihasilkan sebesar 0,8 volt. Sedangkan pisang raja sereh dihasilkan voltase sebesar 1,13 volt dan pisang
sunprde dihasilkan sebesar 1 volt. Dilihat dari voltase yang dihasilkan pisang
raja sereh paling besar dari pisang sunpride dan pisang raja bulu. Kemudian
yang terendah yaitu pisang raja bulu dibandingkan pisang sunpride dan pisang
raja sereh/pisang susu.
Pada awalnya
penelitian memakai baterai baru yang dibuang pastanya. Kemudian menggantikan
dengan kulit pisang. Namun sepertinya tidak berpengaruh karena dari hasil
voltase yang didapat masih sama seperti yang baru. Hal ini mungkin disebabkan
oleh pasta (campuranserbuk karbon dan) yang belum bersih seluruhnya, ataupun
pasta yang menempel pada kertas atas dan bawah (insulator). Maka lebih baik
memakai baterai yang telah habis atau telah digunakan terlebih dahulu.
Hasil penelitian ternyata
bersesuaian dengan hipotesis, dan terbukti bahwa kulit pisang dapat menghantarkan
listrik. Hal ini disebabkan karena konstruksi baterai kering kulit pisang sama
dengan baterai biasa. Perbedaannya adalah pada elektrolitnya. Kulit pisang mengandung beberapa mineral yang
dapat berfungsi sebagai elektrolit. Mineral dalam jumlah terbanyak adalah
potassium atau kalium (K+). Kulit pisang juga mengandung garam Natrium yang mengandung klorida (Cl-) dalam jumlah sedikit.
Reaksi antara potassium atau kalium dan garam sodium dapat membentuk kalium
klorida atau KCl. Menurut saya KCl merupakan elektrolit kuat yang mampu
terionisasi dan menghantarkan arus listrik. Tetapi belum mengetahui secara pasti
unsur/kandungan yang
terjadi di katoda baterai dan proses
pertukaran elektron di katoda tersebut.
Menurut Nizar Giyan Budiyanto, Aditya Nursantoso (2008)
Pisang juga mengandung Magnesium dan Seng. Magnesium (Mg)
dapat bereaksi dengan diklorida dan menjadi elektrolit kuat. Jumlah Magnesium
hanyalah 15 % dari jumlah pisang keseluruhan. Pisang juga mengandung Seng (Zn)
yang merupakan elektroda positif. jumlah kandungan Seng dalam pisang hanya
mencapai 2 %. Sehingga mineral yang paling berperan dalam menghantarkan listrik
adalah potassium atau kalium, yang bereaksi dengan garam sodium. Dimungkinkan
garam magnesium dan seng juga turut berperan dalam menghantarkan dan menyimpan
arus listrik searah.
Arus listrik searah adalah aliran elektron dari suatu titik yang energi potensialnya tinggi ke titik lain yang energi potensialnya lebih
rendah. Sumber arus listrik searah biasanya adalah baterai (termasuk aki dan Elemen Volta) dan panel surya. Arus searah biasanya mengalir pada sebuah konduktor, walaupun mungkin saja arus searah mengalir pada semi-konduktor, isolator, dan ruang
hampa udara.
Walau
pun Kandungan antara baterai kering dan kulit pisang hampir sama tetapi voltase
dari kulit pisang yang dihasilkan lebih kecil dari baterai kering baru yang
biasa kita pakai. Perbandingan antara baterai biasa dengan baterai yang telah diganti
dalamnya oleh pisang sangatlah jauh. Baterai baru yang mengandung karbon
mempunyai tegangan 1,5 volt sedangkan baterai yang telah diganti dalamnya oleh
pisang hanya sampai 1,1 volt. Hal ini menyebabkan baterai yang berisi kulit
pisang tidak cukup kuat untuk menyalakan suatu benda dengan maksimal contohnya
senter, lampu bohlam dan lain-lain. Untuk menyalakan dengan maksimal, setidaknya menopang dengan baterai baru yang berisi karbon.
Oleh sebab itu,
menentukan berapa lama baterai tersebut bertahan itu sangatlah tidak mungkin
karena harus ditopang dengan baterai baru. Lebih kecilnya voltase yang
dihasilkan juga mungkin disebabkan baterai yang dipakai yaitu bekas yang bagian
dari baterai tersebut sudah tidak berfungsi dengan baik karena sebagian hancur,
sudah lama tidak dipakai, karatan, alumunium yang sudah rapuh ataupun hancur
dan faktor lainnya.
4.
Kesimpulan
Susilowati, Endang. Kimia3 untuk XII SMA dan MA. Jakarta:
PT.Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri, 2012.
Chang, Raymond. Kimia Dasar Konsep-Konsep inti jilid 2. Jakarta: Erlangga, 2002
Gonick, Larry and Craig Criddle. Kartun Kimia. Jakarta: KPG,2008
Justiana, Sandiri and Muchtaridi. Kimia 3 SMA Kelas XII. Jakarta: Yudistira, 2009
Susilowati, Endang. Theory
and Application of Chemistry for Grade XII of Senior
High School and Islamic Senior High School, Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2009
Yulianto, A. Budidaya
buah-buahan Rambutan, Pisang, Semangka, Jeruk,
Mangga, Pepaya. Jakarta, 2012
Gonick, Larry and Art Huffman. Kartun Fisika. Jakarta: KPG, 2010
Achmad, Hiskia. Elektrokimia. Jakarta: Jurusan Kimia Fakultas MIPA,1990
http://id.wikipedia.org/wiki/Limbah Search:
22.00 PM/SELASA 31 JULI 2012
http://smpn1baturaden.wordpress.com/2009/05/15/kir-pemanfaatan-kulit-pisang-sebagai-bahan-baku-baterai-kering/ Search:
22.00 PM/SELASA 31 JULI 2012
http://onlinebuku.com/2011/12/10/pemanfaatan-kulit-pisang-sebagai-bahan-baku-baterei-kering/
search: 10.00 PM Jumat 17 agustus 2012
search: 10.00 PM sabtu 18 agustus 2012
http://id.wikipedia.org/wiki/Redoks search: 23.44 pm sabtu 01/09/2012
http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_galvani search: 0:04 am minggu 02/09/2012
http://esdikimia.wordpress.com/2011/09/28/selelektrolisis/ search: 0:07 minggu 02/09/2012
http://id.shvoong.com/exact-sciences/chemistry/2158352-elektrokimia-sel-volta-dan-elektrolisis/ search: 00:20 minggu 02/09/2012
kulit pisang nya itu harus mentah, sedang, atau yang udah busuk?
ReplyDeletelalu apa berpengaruh jika kulit pisang nya itu busuk?
berapa tahan lama daya baterai kulit pisang mentah, sedang, dan busuk?
kandungan komposisi kimia pada blog ini, pisang yang bagai mana. yang busuk, mentah atau sedang.
terimakasih, mohon segera jawaban nya untuk tugas.
terima kasih sekali lagi.
Terimakasih atas informasinya. Sangat membantu dalam mencari referensi tentang dunia elektronika.
ReplyDeleteSilahkan kunjungi ps-elektronika.gunadarma.ac.id