Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa Singapore adalah salah satu negara yang terdepan dalam bidang science. Menurut sumber dari sebuah forum di kaskus.co.id yang berjudul ‘Ranking sistem pendidikan di Dunia tahun 2015’ Singapore menduduki peringkat pertama dari 72 negara yang telah di teliti menggunakan teknik PISA. PISA sendiri adalah Program for International Student Assessment, yaitu penilaian tingkat dunia yang diselenggarakan tiga-tahunan, untuk menguji performa akademis anak-anak sekolah yang berusia 15 tahun, dan penyelenggaraannya dilaksanakan oleh OECD. Tujuan dari studi PISA adalah untuk menguji dan membandingkan prestasi anak-anak sekolah di seluruh dunia, dengan maksud untuk meningkatkan metode-metode pendidikan dan hasil-hasilnya. Finlandia, yang selama 14 tahun terakhir selalu menjadi peringkat pertama harus tergeser menjadi peringkat 6. Indonesia? Sepertinya kita harus kerja keras menyusul perolehan nilai Singapore atau bahkan Vietnam yang ada di peringkat 11. Indonesia berada diperingkat 69. Hanya lebih baik dari Botswana (ada yang yang pernah dengar nama negaranya?) yang ada di peringkat 70. Miris bukan!
Selama konferensi yang berlangsung 3 hari, siswa diajarkan banyak hal. Misalnya bagaimana menyelesaikan sebuah konflik, baik konflik dirumah antar kakak-adik, antar teman, atau bahkan antar tetangga. Selain itu juga ada materi tentang bagaimana meredam emosi, materi tentang bagaimana menjadi seorang mediator yang baik, tugas-tugas mediasi dan bagaimana menyelesaikan masalah menjadi win-win solution. Abdul Hafiidh dan Aszahra Bremi merasakan sekali manfaat dari kegiatan ini. Mereka mengatakan bahwa setelah mengikuti kegiatan ini mereka menjadi seseorang yang lebih bijak dalam menghadapi permasalahan dan mempermudah dalam sosialisasi dan menghilangkan rasa canggung dalam berkomunikasi dengan orang lain. Berbeda dengan Abdul Hafiidh, Aszahra mengatakan bahwa manfaat mengikuti konferensi ini baginya adalah menjadi semakin paham bagaimana cara menyelesaikan masalah, karena sebelumnya ia sedikit cuek terhadap sebuah masalah. Selain itu juga menjadi lebih sabar dalam menangani orang yang berkonflik, semakin bisa mengenal karakter dan kebiasaan orang lain , serta tentu saja menambah teman baru.
Alhmdulillah, dari lima kategori yang dilombakan di peace-maker conference, SMA Lazuardi menyabet 4 kategori yaitu outstanding participant atas nama Thalianabila, best group atas nama Abdul Hafiidh, Aszahra Bremi, M. Dhaffa, Alif Bagus, dan Dwiyasni Mauriquemas. Bahkan dua nama terakhir juga menjadi the best mediator di acara peace-maker. Selain itu, SMA Lazuardi menjadi the best school juga mengalahkan 4 sekolah lain yang berasal dari Singapore seperti Yinshun Town Socondary School (tuan rumah) dan Commenwealth School.
Hal ini patut kita banggakan, bahwa ternyata pelajar Indonesia juga bisa lebih unggul dari pelajar Singapore yang katanya menduduki peringkat 1 untuk sistem pendidikannya . Bagaimana menurut Anda?
0 comments :
Post a Comment
Saat ini kami tidak menyaring komentar Anda.
Semoga Allah yang maha mengetahui memberi Anda kesuksesan dan keberkahan hidup bilamana pertanyaan, komentar, saran/kritik membangun disampaikan dengan santun.
Regards,
Ted.