Faza Ibnu Ubaydillah Salman, atau yang lebih dikenal dengan nama Faza Meonk, adalah seorang visual entertainer–ia lebih suka disebut demikian daripada disebut komikus–yang melahirkan karakter fiksi terkenal: si Juki. Dan Si Juki sedang dikembangkan untuk menjadi sebuah ikon di Indonesia. Faza menyatakan bahwa terakhir kali Indonesia mempunyai ikon adalah pada masa si Unyil dan si Komo. ”Memang si Unyil sebuah ikon yang bagus, tetapi itu sudah lama. Harus ada semacam regenerasi seperti Malaysia yang sekarang mempunyai Upin dan Ipin,” katanya saat mengisi materi Life Skills kepada para siswa SMA Lazuardi GIS di Depok, Selasa (6/10/2015).
Saat ini Indonesia ikon nya sudah hilang, dulu kita punya Si Unyil dan Si Komo tapi anak-anak sekarang sudah lupa dan digantikan oleh Doraemon, Sinchan ikon dari Jepang atau ikon dari Amerika Serikat seperti Spiderman, Superman atau superhero yang lainnya. Dan Juki menawarkan alternatif dan semoga bisa diterima oleh anak-anak Indonesia, karena jalan ceritanya mengambil dari keseharian anak-anak Indonesia, tentang sekolah ataupun kenakalan-kenakalan khas anak Indonesia.
Life Skills minggu ini terasa berbeda karena MC dibawakan oleh siswa, yaitu Ali Reza dan Chaidar, yang biasanya dibuka oleh perwakilan guru. Secara bergantian mereka tandem sahut menyahut memanage acara, mengomentari dan menanyakan baik kepada narasumber maupun kepada audience.Sehingga acara Life Skills pun jadi lebih hidup dan penuh gelak tawa.
Dengan teknik yang seperti sedang diskusi dan wawancara Kak Faza, menjelaskan sejarah awalnya dia terjun sebagai komikus lalu menjadi visual entertainer. “Saya bukan hanya seorang komikus tapi juga visual entertainer yang bertujuan untuk menghibur banyak orang tidak hanya dengan media komik saja, tapi semua media yang bisa digunakan untuk menghibur,” tambah Faza Meonk bekas jebolan Universitas Bina Nusantara (Binus) Jakarta, Fakultas Desain Komunikasi Visual.
Saat ada siswa bertanya bagaimana proses kreatif seorang Faza dalam membuat komik dan melancarkan ide-ide ceritanya. Kak Faza menjelaskan bahwa kita harus membuat cerita dulu baru buat animasinya dan untuk bisa mengalirkan ide-ide kreatif biar tidak mandek, maka kita harus sering keluar dari rutinitas, “itu bisa bikin saya fresh, ngobrol ama tukang ojek, sama kernet atau sopir metromini, ngobrol dengan orang yang berbeda dengan teman-teman seprofesi dan yang lebih menginspirasi itu membaca referensi lebih banyak dan berbeda dari hobi dan kebiasaan kita.” tandasnya.
Sebelum acara Life Skills dimulai, ada performance dari siswa kelas 11, yang dibawakan oleh Ijlal (drum/cajon), Dyaz (guitar), Dhigan (Bass), Arsy (piano dan saxophone) dan Thalia sebagai vokalisnya, membawakan lagu Omen – dari band Disclosure. Maka untuk menutup acara pun mereka kembali pentas menyanyikan sebuah lagu lagi, This Love besutan dari Band Amerika, Maroon 5. Abd/RJK
Wednesday, October 07, 2015
Home
»
Life Skills
»
Faza Meonk : "Kita Harus Punya Ikon Baru untuk Menggantikan Era Si Unyil dan Si Komo"
0 comments :
Post a Comment
Saat ini kami tidak menyaring komentar Anda.
Semoga Allah yang maha mengetahui memberi Anda kesuksesan dan keberkahan hidup bilamana pertanyaan, komentar, saran/kritik membangun disampaikan dengan santun.
Regards,
Ted.