Thursday, April 27, 2017
Festival Budaya Nusantara 2017
Sebagai sekolah yang menjunjung tinggi nilai moralitas
dan kreativitas bagi siswanya, SMA dan SMK FES Lazuardi Global Islamic School selalu mencoba memfasilitasi proses pendidikan dengan
berbagai macam kegiatan pembelajaran
yang menyenangkan dan bermakna. Salah
satunya adalah kegiatan Festival
Budaya Nusantara 2017. Festival
Budaya Nusantara 2017 merupakan
proses pembelajaran kolaborasi antara mata pelajaran Sosiologi dan
Geografi.
Festival Budaya Nusantara 2017
mengusung tema “Bersatu
Dalam Keberagaman”.
Festival ini bertujuan untuk memunculkan kesadaran kepada
para siswa bahwa mereka tinggal
di negara yang multikultural, memperkaya wawasan kebangsaan,
memperluas perbendaharaan kebudayaan,
menanamkan kecintaan pada negeri dan
memupuk nasionalisme.
Acara ini juga diharapkan mampu
mengembangkan sikap toleran, tenggang rasa dan mencintai kebudayaan
dan tanah airnya, serta mampu
menerapkan nilai-nilai luhur dari unsur-unsur budaya dalam kehidupan
sehari-hari. Siswa-siswa yang mengikuti program ini adalah siswa kelas XI
Sosial dan Lintas Minat Geografi yang berjumlah total 51 orang.
Dalam Festival Budaya Nusantara 2017 seluruh siswa dan
guru dan karyawan mengenakan adat daerah asal-masing-masing. Siswa peserta terbagi menjadi 8 kelompok daerah; yaitu Kelompok
Padang, Palembang, Sunda, Betawi, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan,
Kalimantan, dan Indonesia Timur. Tiap kelompok tersebut menampilkan
berbagai kesenian yang berasal dari daerah asal mereka berupa tarian, drama, nyanyian, serta penampilan
wayang golek. Ditampilkan juga berbagai macam makanan daerah dari daerah asal
masing-masing siswa. Selain itu juga akan ditampilkan miniatur rumah adat serta
barang-barang khas daerah asal; seperti kain batik, songket, gasing khas Jawa,
canting, dan lain sebagainya.
Pada Penampilan I dari kelompok Padang, Jawa Tengah,
dan kelas Lintas Minat Geografi. Kelompok Padang menampilkan drama musikal yang
bercerita tentang Malin Kundang. Untuk Kelompok Jawa Tengah bernyanyi beberapa
lagu daerah, melakukan permainan anak khas Jawa, serta menunjukkan cara
mencanting batik. Sedangkan kelompok Lintas Minat Geografi menampilkan beragam
nyanyian dari daerah Aceh, Palembang, Sunda, Betawi, Jawa, dan Jawa Timur yang
menggambarkan keberagaman yang ada di Indonesia.
Penampilan II dari kelompok Jawa Timur, Sunda, dan
Kalimantan. Kelompok Jawa Timur menampilkan tarian medley, salah satunya adalah
tari Cublak-cublak Suweng. Wayang Golek dengan judul cerita Nyai Anteh Sang
Penunggu Bulan merupakan persembahan dari kelompok Sunda. Untuk kelompok
Kalimantan memperkenalkan upacara adat Tiwah serta tari Ganjar.
Selanjutnya Penampilan III dari kelompok Betawi,
Indonesia Timur, dan Palembang. Kelompok Betawi menampilkan tari Sirih Kuning.
Untuk kelompok Indonesia Timur memperpersembahkan tari Poco-poco. Persembahan
dari kelompok Palembang adalah drama dengan judul Putri Kemarau.
Acara diakhiri dengan makan bersama makanan-makanan
khas daerah yang telah mereka bawa sebelumnya. Beberapa makanan khas di
antaranya adalah Ongol-ongol, Kerak Telor, Asinan Betawi, dan Bir Pletok dari
Betawi. Dari Palembang ada Tekwan, Mpek-mpek, dan Es Kacang Merah. Kelompok
Sunda membawa makanan khasnya berupa Es Doger, Asinan Bogor, Batagor, Nasi
Timbel, dan Cilok. Makanan khas dari Kalimantan ada Coipan, Ikan Patin Bakar,
Bingka Kentang, Seluang, dan Liang Teh. Dari padang ada Dendeng, Rendang, Ayam
Pop, Keripik Kacoo, dan Sate Padang. Jawa Timur mempersembahkan makanan khas
berupa Tahu Tek, Pecel Madiun, Sate Madura, dan Lopis Ayu. Makanan khas dari
Indonesia Timur ada Barongko, Dendeng Daging Rusa, Ayam Taliwang, Air Lontar,
dan Bubur Manando. Dari Jawa Tengah ada Sosis Solo, Gudeg, Klepon, dan Wajik
serta tidak lupa siswa SMK FES Lazuardi membuat aneka kue tradisional seperti
Kembang Goyang, Lapek Pisang, Es Slendang Mayang, Kue Rangi dll.
Peringatan Isra Mi'raj tanggal 25 April 2017
Selasa, 25 April yang lalu, SMA dan FES Lazuardi merayakan salah satu peristiwa besar dalam kehidupan kenabian Muhammad SAW yaitu peristiwa Isra Mi’raj. Isra Miraj adalah satu peristiwa besar yang menurut ilmuan Annamarie Schimmel adalah satu-satunya peristiwa agama terbesar dan ter-fenomenal dalam sejarah agama-agama di Dunia.
Perayaan kali ini mengusung tema ‘Isra Miraj; antara keimanan dan science’. Tema ini memang didasari keinginan untuk mengupas keterkaitan peristiwa Isra Miraj dari sisi keagamaan (keimanan) dengan science khususnya ilmu Fisika. Oleh karena itu, penceramah dalam acara ini adalah ustadz Haekal Husein (Ko. Keagamaan SMA Lazuardi) dan Pak Akhyar yang merupakan guru Fisika di SMA Lazuardi. Kolaborasi antar-keilmuan ini diharapkan mampu menyuguhkan pengalaman baru bagi siswa dan guru disamping adalah upaya untuk me-logika-kan berbagai fenomena mukzijat.
Dalam ceramahnya, Ust. Haekal menyoroti bahwa selain peristiwa isra miraj di satu sisi adalah sebuah kemukzijat-an Muhammad SAW tapi di lain sisi juga sebagai upaya Allah SWT mencurahkan kasih sayang-Nya kepada Nabi yang ditinggal oleh dua orang terkasihnya yaitu Sayyidah Khadijah Al Qubro dan pamannya yang mengasuh dan selalu melindungi dakwah beliau yaitu Abu Thalib. Sedang menurut Pak Akhyar, harusnya peristiwa isra miraj adalah peristiwa yang semakin mengukuhkan keimanan seorang muslim karena peristiwa ini bukan hanya masuk diakal karena sudah dipecahkan dengan teori relativitas-nya Einstein tapi juga memberikan sebuah pemantik bagi para ilmuan untuk makin memahami tentang kosmologi. Peristiwa ini bukanlah proses yang diluar nalar tapi semuanya bisa dijelaskan dengan baik dan masuk akal.
Melalui perayaan Isra Miraj ini, diharapkan siswa-siswi SMA dan FES Lazuardi makin mengenal dan cinta terhadap Nabi Muhammad SAW dan juga agar menjadi pemantik agar mereka mengenal berbagai ciptaannya dan mau berekplorasi dalam bidang keilmuan dengan tetap berlandaskan keimanan.