Semakin Berpendidikan Semakin Dekat Tuhan

[3:18] Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana..

[29:43] Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu. [35:19] Dan tidaklah sama orang yang buta dengan orang yang melihat.

Pendidikan untuk Semua Golongan

Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-menganal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha mengenal”. (QS: Al-Hujuraat 13).

Pendidikan Menaikkan Derajat

“Dan apabila dikatakan: ‘Berdilah kamu’, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang –orang yang beriman dan orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS: Al-Mujadilah 11).

Pendidikan Harus Meningkat

“Dan katakanlah: Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan”. (QS : Thaahaa 114).

Pendidikan Membuka Mata

“[11:24] Perbandingan kedua golongan itu (orang-orang kafir dan orang-orang mukmin), seperti orang buta dan tuli dengan orang yang dapat melihat dan dapat mendengar. Adakah kedua golongan itu sama keadaan dan sifatnya?. Maka tidakkah kamu mengambil pelajaran (daripada perbandingan itu)?.

Instagram Twitter  Facebook 

Friday, March 23, 2018

SMA Lazuardi Global Islamic School, adalah sebuah sekolah yang mengedepankan Moralitas dan Kreativitas siswa

Berdiri sejak tahun 2003, SMA Lazuardi GIS selalu berupaya untuk memberikan ruang bagi seluruh siswa untuk mengembangkan potensinya, baik di bidang akademik maupun nonakademik.

Dengan berbagai program unggulannya seperti Karya Ilmiah, In-Field Camp, Life Skills, Ekskul yang beraneka ragam, penanaman nilai-nilai keislaman melalui berbagai kegiatan seperti reciting Qur'an, Dhuha & tahajud bersama, Kultum dengan berbagai bahasa, Donasi rutin dari para siswa uatuk kaum dhuafa, Perayaan hari besar islam serta berbagai Program Internasional dan lain sebagainya, telah mengantarkan para siswa-siswi untuk tampil, berkompetisi, dan meraih prestasi mulai dari tingkat kota, provinsi, nasional, hingga tingkat Internasional.


Kebijakan yang menganut pendidikan dan ritual agama di SMA Lazuardi GIS berpedoman pada kurikulum nasional dan sepenuhnya mengacu pada mazhab ahlus- sunah wal-jamaah. SMA Lazuardi menganut pandangan keberagaman yang inklusif dan toleran. SMA Lazuardi Gis percaya memperoleh pendidikan yang baik harus diberikan seluas-luasnya kepada semua anak tanpa memandang latar belakang.








Dengan metode pembelajaran yang aktif, kreatif, dan tetap mengedepankan nilai-nilai keislaman, serta didukung oleh kinerja para guru & karyawan yang loyal & penuh dedikasi, kami berharap tujuan pendidikan SMA Lazuardi GIS untuk menjadikan siswa-siswinya sukses tidak hanya di dunia tapi juga di akhirat dapat terwujud.



Dengan nilai akreditasi yang selalu mendapat predikat A, berbagai prestasi yang telah diperoleh dari tingkat kota hingga tingkat internasional, dan daya serap di perguruan tinggi negeri sampai lebih dari 50%, alhamdulillah SMA Lazuardi GIS telah terpilih menjadi salah satu sekolah rujukan tahun 2017 yang dijadikan contoh untuk sekolah-sekolah lain di Indonesia.







Monday, March 19, 2018

Prestasi Olimpiade Sains tingkat Kota Depok

 


Ini dia wajah-wajah ceria saat menerima sertifikat penghargaan karena telah berhasil meraih prestasi di Olimpiade Sains Kota Depok. Mereka adalah :
A. Olimpiade Geografi
1. Ghina nafsi peringkat 4
2. Reza Iskandar peringkat 5
B. Olimpiade Komputer
1. Ali Akbar peringkat 4

Selanjutnya ketiga siswa tersebut akan mengikuti Olimpiade Sains Provinsi
di tanggal 17- 18 April 2018. Congrats and Wish you all the best kids!

Tuesday, March 13, 2018

End of Term Performance and Exhibition SMA dan FES Lazuardi GIS 2018








Sebagai sekolah yang menjunjung tinggi nilai moralitas dan kreativitas bagi siswanya, SMA dan SMK FES Lazuardi Global Islamic School selalu mencoba memfasilitasi proses pendidikan dengan berbagai macam kegiatan, salah satunya adalah kegiatan pagelaran yang kami sebut dengan End of Term Performance and Exhibition 2018.

End of Term Performance and Exhibition SMA dan FES Lazuardi GIS 2018 ini merupakan Ujian Praktik Akhir Sekolah untuk Kelas XII yang dikemas menjadi sebuah Pagelaran yang bertema “Be a Part of The World”.
Pada kegiatan End of Term Performance and Exhibition SMA dan FES Lazuardi GIS 2018 kesenian yang ditampilkan antara lain performance musik, tari, drama, fun cooking, serta  pameran lukis.






Tahun ini kegiatan End of Term Performance and Exhibition SMA dan FES Lazuardi GIS 2018 tidak hanya dapat dinikmati oleh para guru dan adik kelas, tetapi juga para orang tua yang ingin menyaksikan penampilan putra-putrinya..

Selama 2 hari, kegiatan diawali dengan melihat hasil karya lukisan anak-anak di Art Gallery yang disulap dan didekorasi oleh anak-anak sendiri, dilanjutkan dengan penampilan ekskul  Fun Cooking, dimana para siswa secara tim (2 orang) mendemokan berbagai macam makanan seperti sate ayam dan schnitzel dengan bumbu opor, atau masakan khas Italia, pasta genochi dan rafioli bumbu kari . Setelah itu dilanjutkan dengan demo penayangan hasil karya siswa yang tergabung dalam ekskul IT Club. Mereka menampilkan berbagai macam games, salah satunya tentang Donald Trump, juga pembuatan berbagai macam visual effect yang tidak kalah dengan efek-efek yang ditampilkan dalam film Star Wars, dan film Hollywood lainnya.





Selain itu yang tidak kalah menarik dan mengibur bagi penonton adalah penampilan drama bahasa Indonesia dari tiap kelas. Drama tahun ini mengangkat tema Legenda Indonesia. Ada yang membawakan drama berjudul Suri Ikun dan Dua burung, Indara Pitara dan Sirapare, juga ada yang berjudul Pangeran Biawak. Sementara untuk tari daerah, anak-anak menampilkan mulai dari tari Kalimantan, tari piring dari Padang, dan tari Sunda. Penampilan lain yang tak kalah menghibur adalah penampilan  lagu berbahasa Inggris yang tiap-tiap lagu tersebut mereka ciptakan sendiri lirik dan aransemennya.













Dengan mengusung konsep “Be a Part of The World” pada kegiatan End of Term Performance and Exhibition. 2018 diharapkan para siswa dapat mengetahui kebudayaan dari berbagai negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Dengan mengetahui kebudayaan dari berbagai negara, diharapkan para siswa dapat terinspirasi untuk terus mengembangkan kreativitas dan bakat seni yang ada dalam diri masing-masing,

Euphoria Lazuardi Festival 2018




Tidak terasa kerja keras angkatan 16 (Veronix) serta seluruh civitas SMA Lazuardi GIS selama beberapa bulan belakangan ini terbayarkan dalam acara Lazuardi Festival 2018 yang diselengarakan pada tanggal 19-24 Februari 2018. Lazuardi Festival tahun ini mengangkat tema “Deru Napas Budaya Nusantara”, yang mempunyai filosofi bahwa budaya Nusantara harus terus dilestarikan seakan-akan budaya tersebut adalah udara yang kita hirup sehari-hari.









Lazfest 2018 ini mempunyai 11 cabang lomba yang terdiri dari Basket, Futsal, Tae Kwon Do, Creative Innovation Project, Fotografi, Vlog, Kultum, Tahfidz, Beatbox, Band, dan Tari Ratoeh Jaroe. Acara ini mendapat respon positif bukan hanya dari warga sekolah SMA Lazuardi GIS, tetapi dari para peserta lomba Lazfest 2018. Hal ini dibuktikan dengan angka peserta Lazfest 2018 yang mencapai lebih dari 600 orang, dan tidak hanya datang dari area Jabodetabek tetapi dari luar pulau juga, yaitu Bali.

Pada Closing Day atau hari puncaknya Lazuardi Festival 2018, kami menyiapkan sebuah pertunjukan yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yaitu Teater Musikal. Dalam pertunjukan ini, kami tidak hanya melibatkan panitia kelas 11 tetapi seluruh siswa turut terlibat dalam puncak acara Lazuardi Festival. Pertunjukan Teater Musikal Lazuardi Festival 2018 berjudul “Nusantara” ditulis dan disutradarai oleh Darlene Gitta Hamida. Dibantu oleh Cephe SWG sebagai Guest Director kami membuat pertunjukan yang murni dibuat oleh siswa dan untuk siswa.






Pertunjukan Teater Musikal ini melibatkan segala macam jenis seni yang membuat kami senang melakukannya. Mulai dari penulisan naskah, pemilihan pemain, pembuatan kostum, serta penyusunan musik, kami lakukan sendiri.

Selama proses pembuatan pertunjukan ini, kami berbagi beban dan tawa bersama, kami pun bebas menjadi diri sendiri dalam teater ini. Satu bulan tidak terasa kami lewatkan untuk berlatih teater, dan pada akhirnya kami sampai di Hari-H.



Semua keringat, air mata, dan tenaga yang kami curahkan terbayarkan oleh tepuk tangan para penonton yang begitu meriah. Saat kami semua turun dari panggung dan lampu sorot dimatikan, kami sadar bahwa kami akan rindu semua ini. Kami akan rindu berkarya. Karena pertunjukan Teater Musikal “Nusantara” bukanlah sekadar pertunjukan teater biasa, tetapi adalah sebuah momen yang akan kami ingat sepanjang masa. Momen yang membuat kami berkembang menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Teater Musikal “Nusantara” akan tersimpan baik dalam memori kami semua, seperti keluarga.
(darlene)

Bringing Indonesian Heritage to the Classroom








It is an undoubtedly amazing fact that this archipelago is rich of cultural heritage. Stretching from the West to the East lies variety of cultural uniqueness.  The endless topics of it to tell bring us to a reality that this homeland is such a blessing and precious gift God has bestowed upon us that we are indeed grateful for it.

The world acknowledges it.

This mind-blowing Indonesian cultural phenomenon has been brought to the class. It is an ordinary. It, however, is an extra-ordinary when the person who conveys it is a non-Indonesian. Christopher, teacher of ELA (English Language Arts)  is a British who has been living in Indonesia for the last 9 years. He is well-experienced in dealing with Indonesian culture due to his intense interaction with Indonesians from various regions. The interaction results in admiration and wonder.
In the classroom, each student got involved in discussing such topic. The learning atmosphere turned into more exhilarating when every student introduced themselves by mentioning the region where they originated. In addition, the specific aspects from each region such as its authentic delicacy, myths, folklores, songs, dances, traditional outfits, habits were brought into the topic of learning. The fact that the Torajan hold Tongkonan, funeral ceremony, where the coffin with the decayed body was kept in a special house for ages was unbelievably truth. Another unbelievably truth is How Baduy tribe, Sasak tribe, Asmat tribe residing in such remote areas of Indonesia live their life in primitive way yet eco-friendly. Staying away from modernity, technology is such an advantage for them. It is a local wisdom that distinguishes this archipelago from the other nations.
It is a glimpse of meaningful learning activity at English Language Arts class at SMA Lazuardi Global Islamic School Depok. (arifah)

Serenity on a Breezy Friday morning


The thick clot of grey clouds hung on the dark sky due to the sun’s reluctance to illuminate its glowing lights, under little downpour, breezy and bit freezing, refreshment and refinement for these screwed up brains and fatigue souls were so much required. 

To end up the weekly activities at school it was necessary to skip ourselves from the hustle and bustle after long arduous days within weekdays. And that Friday was proven to be the sacred day. Fridays are always the sacred and blessed ones. 

On that glorious Friday with serenity and tranquility, we were split into two activities in two separated sessions. At the school hall, while teachers were attending their monthly spiritual program, what’s so called coffee morning in which Ustad Haekal would share his spiritual and beneficial sharing, at the mosque, students accompanied by teachers were assembling. 


Being at mosque this feeling is always filled up with peacefully solemn and serenity. Taking fresh and crystal clear water for ablution to purify our body and soul from dirt was done as a start-up. Afterwards, two or four raka’ahs of Dhuha prayer believed with endless blessings was performed. Having done with Dhuha prayer, recitation of Surah Yaa-Seen and Tahlil were conducted. The tone of This Qur’anic recitation sounded like a heavenly melodious chanting. Neither musical instruments nor divas’ or divos’ voices could compare it. Particularly when it came to these magical verses, 

 “And We placed therein gardens of palm trees and grapevines and caused to burst forth therefrom some springs. “That they may eat of His fruit. And their hands have not produced it. So will they not be grateful?” “Exalted is He who created all pairs from what the earth grows and from themselves and from that which they do not know.” (Q.S.Yaseen: 34-36). A glad tiding of hope is promised in these verses. And God never breaks His promise. It is such a deeply magical mind and soul - soothing. 



The peak of all rundown, hearing a spiritual preach from Ustad Abdullah. In his preaching before the Jama’ah, he conveyed three messages; Stay grateful upon the blessings, Keep patience upon stumbling blocks and Stay steadfast upon planned willingness. These three messages are indeed more like a thirst quencher for thirsty souls. These soul strengthening messages were addressed to everyone particularly for the twelfth graders who are making their headway for series of school trials. For the sake of the future determinations, involve God in every breath taken and in every step made. 



Well, My dear students… take your deep bow, say your best wishes, address your utmost invocation. And see, The All-Hearing and All-Seeing Allah will grant it. Everything is determined as it is beautifully prescribed in this verse: “His command is only when He intends a thing that He says to it, “Be”, and it is.” “So Exalted is He in whose hand is the realm of all things, and to Him you will be returned.” (Q.S.Yaseen: 82-83).

Tuesday, January 30, 2018

LAZNEWS JANUARI 2018